Rabu, 10 Desember 2014

Pokok’e Nulis

“Orang boleh setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah” 
– Pramoedya Ananta Toer 

Menulis. Yah, salah satu hal yang bisa dibilang kegiatan yang menyulitkan mungkin. Banyak alasan terlontar saat orang akan mulai menulis. Mulai dari tidak paham tata bahasa lah, yang bilang ndak tau apa yang mau ditulis dan banyak alasan-alasan lainnya. Termasuk saya, yang sering dibingungkan hal-hal remeh macam begini. Tapi, saya akhirnya sedikit teringat kata salah seorang kawan, begini kalau tidak salah: “nulis yo nulis ae” (menulis ya menulislah saja). Dengan dasar asumsi itu akhirnya saya mulai menulis lagi.

Apa sih enaknya nulis? Orang-orang yang memilih bergelut dengan tulisan kadang dipandang melankolis, menye-menye, dan anggapan minor lainnya. Tapi, coba kalian lihat, napoleon bonaparte sempat berujar: “lebih baik menghadapi seribu tentara daripada berhadapan dengan sebuah pena”. Lihat, betapa kerennya sebenarnya memilih jalan untuk bercumbu dengan tulisan. Dari kutipan bonaparte tadi, asumsi menulis dekat dengan hal menye-menye jadi rontok kan?

Muncul lagi pernyatan begini, aku ndak bisa nulis. Ah, pernyataan konyol apalagi ini. Hal ini wajar terlontar dari mulut seoang lulusan SD atau malah orang yang belum pernah sekalipun mengecap dunia pendidikan. Tapi anehnya, ini terlontar dari mulut seorang mahasiswa. Aneh bukan? Tak peduli ia punya latar belakang semacam apa, tapi setidaknya sudah lebih dari sembilan tahun dia melakoni ritus yang dinamakan me-nu-lis.Saat hal ini dilemparkan pada yang bersangkutan, dia malah bingung, lalu melempar pertanyaan balik apa yang harus aku tulis?. Bagi saya – masih terdoktrin kata si Tohan, sekali lagi nulis yo nulis ae (menulis ya, tulis saja). Pun, banyak hal yang bisa ditulis kan? Pengalaman sehari-hari macam diary atau bagi yang hobby mendengar musik review saja musik-musik yang sering kalian dengar. Masalah nanti ada yang baca atau tidak, ah itu urusan belakang, yang penting nulis. Coba baca lagi kutipan di awal tulisan ini.