Selasa, 22 Maret 2016

Membuka Tabir [Penindas] Pendidikan*

Kondisi pendidikan negeri ini penuh dengan segala problematika. Coba sejenak mempertanyakan seperti apa seharusnya pendidikan berjalan? Atau apa sesungguhnya pendidikan itu? Secara konseptual Paolo Freire, seorang tokoh sekaligus teoretikus pendidikan Brazil mengemukakan mengenai pendidikan kaum-kaum tertindas. Pada mulanya pendidikan menjadi 'alat' para penguasa untuk melegitimasi cengkeramannya di masyarakat. Namun, Freire berusaha untuk meruntuhkan dominasi kaum-kaum penindas dengan konsep pendidikan kaum tertindas. Disini Freire menawarkan konsep kedermawanan dan kemurahan hati. Pada konsepnya yang pertama Freire mengajak kaum tertindas untuk membuka tabir dunia penindasan. Kemudian jika tabir penindasan ini telah terbuka maka, Freire berpendapat tak akan ada lagi praktek-praktek penindasan di masyarakat.

   Filsafat  Freire  bertolak  dari kehidupan nyata, bahwa di dunia ini sebagian besar manusia menderita sedemikian rupa, sementara sebagian lainnya menikmati jerih payah orang lain dengan cara-cara yang tidak adil, dan kelompok yang menikmati ini justru bagian minoritas umat manusia. Dilihat dari segi jumlah saja menunjukkan bahwa keadaan tersebut memperlihatkan kondisi yang tidak berimbang, tidak adil. Kondisi itu yang disebut Freire sebagai “situasi penindasan”.