Kamu tahu? Banyak hal di dunia
ini yang masih saja tak bisa diungkapkan dengan kata, bahkan untuk memberi
hal-hal tersebut sebuah nama menjadi hal yang sangat jauh untuk bisa digapai.
Kita manusia hanya bisa kemudian memberinya sebutan sebagai enigma, misteri. Kita manusia juga
terkadang terlalu congkak bahkan seringkali lancang untuk mencari-cari sesuatu
dibalik sesuatu itu sendiri. Kita terlampau keras kepala dengan membenarkan hal
ini-itu secara serampangan. Tapi, bukankah itu mengasyikkan? Kita bergumul
dengan ketidaktahuan lalu mencari tahu, hingga seringkali di penghujung
pencarian kita harus mau mengakui yah,ini
sudah cukup. Namun, sekali lagi tak banyak orang yang sudah mencapai titik
tersebut, seringkali kita akhirnya harus mengatakan cukup padahal tak banyak
yang sudah kita lakukan. Kalau, kata teman ngopi saya si-Hudi sih terlalu cepat mengambil kesimpulan.
Lalu, bagaimana kita seharusnya
bersikap atas hal ini? Saya rasa sederhana saja, kita sebagai manusia salah
satu tugasnya adalah mencari. Yah,
mencari. Cukuplah kita asyik dalam mencari tanpa harus kita menggebu mematok
hasil supaya kita bertemu dengan yang namanya ‘tahu’. Klise. Memang, bukankah
hidup dan kehidupan ini terlampau klise, bahkan untuk sekedar dijelaskan apa
kehidupan itu sendiri. Mungkin kita perlu sekedar meluangkan waktu untuk
menonton Dora The Explorer. Acara itu
terlampau kekanak-kanakan, sekilas memang tampak seperti itu. Tapi, saya pernah
mendengar kita berlu mencari gejala di dalam jelaga. Disini bukan tentang
tayangan yang terlampau kekanak-kanakan, tapi ini soal pencarian dan keteguhan
hati untuk tak sekedar berkata ‘sudah cukup’ padahal kita tak banyak melakukan
apa-apa. Ini soal seberapa jauh keseriusan kita untuk tetap teguh dalam proses
mencari itu sendiri.